Selasa, 14 Oktober 2014

Artikel Perubahan Sosial Budaya (IPS)

ARTIKEL
Pendahuluan
Perubahan sosial mengacu pada perubahan dalam tatanan sosial dalam masyarakat. Perubahan sosial termasuk perubahan dalam lingkungan, lembaga-lembaga sosial, perilaku sosial, dan hubungan sosial. Perubahan sosial juga dapat mengacu pada gagasan kemajuan sosial atau evolusi sosial budaya. Perubahan sosial dapat berlangsung dengan cepat ataupun dengan lambat dan pada umumnya tidak disadari oleh masyarakat. Orang hanya akan mengetahui perubahan sosial ketika dia membandingkan kehidupan sosial di masa lampau dengan masa kini.
1. Pengertian Perubahan Sosial
Tidak ada masyarakat yang tidak mengalami perubahan. Walaupun itu terjadi secara tidak disadari. Namun, perubahan tersebut akan terasa ketika kita membandingkan masyarakat tersebut dari masa lalu sampai masa kini. Perubahan tersebut dapat dilihat dari cara berpakaian, cara bertutur, cara belajar, perubahan norma, dan sebagainya. Perubahan yang terjadi pada masyarakat tersebut disebabkah oleh banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi. Karenanya perubahan yang terjadi di dalam masyarakat itu dikatakan berkaitan dengan hal yang kompleks.
Menurut Selo Soemardjan, pengertian perubahan sosial adalah perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Pengertian perubahan sosial di masing-masing ahli sosiologi bisa berbeda-beda.
2. Penyebab Perubahan Sosial
Perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat terjadi karena masyarakat tersebut menginginkan perubahan. Perubahan juga dapat terjadi karena adanya dorongan dari luar sehingga masyarakat secara sadar ataupun tidak akan mengikuti perubahan.
Perubahan berasal dari dua sumber yaitu faktor acak dan faktor sistematis. Faktor acak meliputi iklim, cuaca, atau karena adanya kelompok-kelompok tertentu. Faktor sistematis adalah faktor perubahan sosial yang disengaja dibuat. Keberhasilan faktor sistematis ditentukan oleh pemerintahan yang stabil dan fleksibel, sumber daya yang cukup, dan organisasi sosial yang beragam. Jadi, perubahan sosial biasanya merupakan kombinasi dari faktor sistematis dengan beberapa faktor acak.
Menurut Soerjono Soekanto, adanya faktor-faktor intern (dari dalam masyarakat) dan ekstern (dari luar masyarakat) yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Faktor intern meliputi perubahan penduduk, penemuan-penemuan baru, konflik dalam masyarakat, dan pemberontakan (revolusi) dalam tubuh masyarakat. Sedangkan faktor ekstern meliputi faktor alam yang ada di sekitar masyarakat berubah, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
3. Bentuk Perubahan Sosial
Bentuk perubahan sosial dapat dikelompokkan menjadi tiga bentuk yaitu perubahan evolusi dan perubahan revolusi, perubahan direncanakan dan tidak direncanakan, dan perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil.
3.1. Perubahan Evolusi dan Perubahan Revolusi
Perubahan evolusi dan perubahan revolusi adalah bentuk perubahan sosial berdasarkan lama perubahan sosial tersebut. Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam waktu yang cukup lama dan terjadi karena dorongan dan usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan hidupnya. Sedangkan perubahan revolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam waktu yang relatif cepat dan terjadi karena ada ketidakpuasan masyarakat terhadap suatu keadaan. Keduanya sama-sama tidak ada unsur kehendak atau perencanaan sebelumnya.
3.2. Perubahan Direncanakan dan Tidak Direncanakan
Perubahan direncanakan dan tidak direncanakan adalah bentuk perubahan sosial berdasarkan ada tidaknya perencanaan dalam perubahan sosial tersebut. Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Sedangkan perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang tidak dikehendaki dan terjadi di luar jangkauan masyarakat. Perubahan yang tidak direncanakan biasanya diakibatkan karena bencana alam atau wabah penyakit.
3.3. Perubahan Berpengaruh Besar dan Berpengaruh Kecil
Perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil adalah bentuk perubahan sosial berdasarkan besar pengaruhnya terhadap masyarakat. Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Sedangkan perubahan berpengaruh kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Perubahan berpengaruh kecil biasanya berupa mode atau tren yang tidak semua masyarakat mengikutinya.
4. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
Di dalam proses perubahan sosial juga terdapat pendorong (pengukung) dan penghambat perubahan sosial. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor. Faktor pendorong membuat proses perubahan sosial menjadi lebih cepat sedangkan faktor penghambat membuat proses perubahan sosial menjadi lebih lambat bahkan gagal.
4.1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Faktor pendorong perubahan sosial adalah faktor yang mempercepat perubahan sosial. Faktor tersebut meliputi kontak dengan masyarakat lain, difusi (penyebaran unsur-unsur kebudayaan) dalam masyarakat, difusi antar masyarakat, sistem pendidikan yang maju, sikap ingin maju, toleransi, sistem stratifikasi (lapisan) sosial terbuka, penduduk yang heterogen (bermacam-macam), ketidakpuasan terhadap kondisi kehidupan, orientasi ke masa depan, nilai yang menyatakan bahwa manusia harus berusaha memperbaiki nasibnya, disorganisasi (pertikaian) dalam keluarga), dan sikap mudah menerima hal-hal baru.
4.2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Perubahan sosial tidak akan selalu berjalan mulus. Perubahan sosial seringkali dihambat oleh beberapa faktor penghambat perubahan sosial. Faktor tersebut meliputi kurangnya hubungan dengan masyarakat yang lain, perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat, sikap masyarakat yang tradisional, adat atau kebiasaan, kepentingan-kepentingan yang tertanam kuat sekali, rasa takut akan terjadinya disintegrasi (meninggalkan tradisi), sikap yang tertutup, hambatan yang bersifat ideologis, dan hakikat hidup.
6. Proses Perubahan Sosial
Perubahan sosial terdiri dari beberapa proses. Proses itu dapat ditandai dengan perubahan pada struktur lembaga-lembaga sosial. Proses-proses sosial tersebut menyangkut penyesuaian masyarakat terhadap perubahan, saluran-saluran perubahan, disorganisasi, dan reorganisasi.
6.1. Penyesuaian Masyarakat Terhadap Perubahan
Keserasian atau kesesuaian masyarakat adalah yang paling diidam-idamkan. Keserasian tersebut ditandai dengan keadaan dimana lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan saling mengisi. Sekali saja terjadi gangguan, masyarakat akan menolaknya atau mengubah susunan lembaga-lembaga kemasyarakatannya. Hal ini menyebabnya masuknya berbagai unsur-unsur baik yang baru maupun yang lama. Terkadang unsur-unsur tersebut bertentangan dengan nilai dan norma pada masyarakat. Hal ini berarti gangguan-gangguan terus menerus terjadi terhadap keserasian masyarakat.
6.2. Saluran-Saluran Perubahan Sosial
Saluran-saluran perubahan sosial adalah saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan. Saluran tersebut berfungsi agar sesuatu perubahan dikenal, diterima, diakui, serta dipergunakan oleh khalayak ramai, atau mengalami proses institutionalization (pelembagaan). Saluran-saluran tersebut adalah lembaga kemasyarakatan dalam berbagai bidang seperti pemerintahan, ekonomi, pendidikan, dll. Pada suatu waktu, salah satu lembaga kemasyarakatan akan menjadi saluran utama perubahan sosial dan membawa akibat pada lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya karena lembaga-lembaga tersebut merupakan suatu sistem yang saling terkait satu sama lain.
6.3. Disintegrasi dan Reintegrasi
Perubahan sosial dapat mengakibatkan terjadinya proses disintegrasi atau reintegrasi. Disintegrasi atau disorganisasi adalah suatu proses pudarnya norma-norma dan nilainilai dalam masyarakat yang disebabkan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Reintegrasi atau reorganisasi adalah proses pembentukan kembali norma-norma dan nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan. Reintegrasi umumnya disebabkan oleh rasa kesatuan dan persatuan.
Contoh Perubahan Sosial Budaya
Prilaku_Masy_Dlm_Era_Global_1.jpg
®    Perubahan Sosial dalam bidang Transportasi. Pada zaman dahulu orang/masyarakat lebih dominan memakai delman tapi,karena akibat kemajuan teknologi,sekarang orang-orang lebih dominan memakai mobil/angkutan umum.
®    Salah satu pengaruh dampak positif perubahan sosial budaya di kehisupan masyarakat. Membajak sawah dengan menggunakan kerbau lebih lama dan berat,sedangkan menggunakan traktor,pekerjaan manusia jadi mudah dan ringan.
5167c1485a231_5167c1485b876.jpg
®    Permainan yang dilakukan anak zaman dulu dan zaman sekarang.
aaaaaa.jpg
®    Peralatan rumah tangga yang digunakan dulu berbeda dengan peralatan rumah tangga yang sekarang yang sifatnya lebih praktis dan mudah digunakan,berbeda dengan zaman dulu lebih rumit,dan hal ini termasuk perubahan sosial.
®    Perkembangan budaya di Indonesia,sudah terjadi perubahan sosial. Dan cenderung sebagai plagiator budaya negara lain. Dengan adanya Girl band (Budaya Korea) sudah berkembang di Indonesia dibandingkan seni budaya dari indonesia itu sendiri. Jarang sekali mendapatkan acara-acara Tradisional Kebudayaan dari dalam Negeri (Indonesia). Kebanyakan para generasi penerus banyak terpengaruhi oleh westernisasi dalam kehidupan sosial budaya.
®   Westernisasi adalah proses peniruan oleh suatu masyarakat atau negara terhadap kebudayaan dari negara-negara Barat yang dianggap lebih baik dari budaya daerahnya ; suatu proses untuk mengembangkan kebiasaan hidup yang bergaya kebarat-baratan. Seperti :
·         Gaya hidup
·         Cara berpakaian
·         Pergaulan remaja
·         Lunturnya nilai budaya daerah di Indonesia.
v  Westernisasi  di Indonesia :
·         Budaya
cb.jpg
·         Gaya Hidup
tengkorak.jpg



·         Cara Berpakaian
6fc7b580-c907-11e3-affe-673cfa96483c_Blink_17-04-2014_SENO-SUSANTO-1.jpg

*      Kesimpulannya: Perubahan sosial di Indonesia banyak yang positif dan banyak negatifnya juga. Dalam bidang Transportasi,teknologi,ekonomi sudah mulai ada peningkatan. Tapi,untuk pergaulan remaja yang sangat bahaya. Karena pergaulan bebas yang tak sesuai dengan negara yang mayoritas umat muslim. Perlu diperhatikan dalam bidang budaya dan pergaulan remaja masa kini.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar